Eps 4 – Pulang
Banyak dari kita yang ancap kali membohongi diri, menarik
paksa senyuman dan selalu berkata “gapapa” padahal tidak semua hal harus selalu
di”gapapa”in, kan?
Masalah tak akan pernah bisa kita hindari, tiap hari ada saja
pelik yang datang dan sialnya banyak dari kita yang tidak terlalu banyak
memiliki teman cerita yang aman, nyaman, dan mengerti. Terkadang sebenernya
kita hanya ingin didengarkan, tapi alih-alih didengarkan justru malah menjadi
ajang beradu nasib, ya sebenarnya ngga salah juga sih untuk sharing masalah
yang sedang masing-masing alami. *Sehat selalu untuk kalian orang-orang yang
punya banyak masalah tapi masih mau mendengarkan teman ketika curhat masalahnya.
Nah, beberapa energi-energi negatif yang kita rasakan harus
kita netralisirkan. Tidak mempunyai teman cerita, terus memendam masalah atau
cerita sendiri juga ga baik. Bisa jadi kelak itu akan menjadi boom waktu yang
membahayakan diri kita sendiri. Maka saat masalah, cerita, bahkan luka sedang menumpuk
begitu banyak tak menemui telinga, “Pulang” bisa menjadi salah satu pilihan
untuk menetralisirkan semua.
Pulang disini memiliki arti yang sangat luas, tergantung dari
diri kita masing-masing. Ada yang terbiasa menyembuhkan luka dengan pulang ke
rumah tempat tinggal, atau pulang ke pelukan ibu, ada pula yang pulang di
tengah-tengah hangatnya keluarga, ada juga yang pulang ke rumah dalam wujud
manuisa, pulang ke pelukannya, pulang ke orang-orang tersayang, dan ada pula
yang pulang ke pelukan diri sendiri. Kemanapun kalian pulang semoga lekas
sembuh dan menemui kebahagiaan.
Saat banyak hal yang menghantui kepalaku, menguras tenaga,
melukai perasaan, dan hal-hal melelahkan lainnya, aku sendiri lebih memilih
untuk pulang ke rumah tempatku tinggal dan ke rumah yang paling ramah tak lain
ialah pelukkan seorang ibu.
Rumah bagiku adalah tempat paling syahdu untuk sekedar
melamun, berdamai dengan diri sendiri, bahkan hingga menemukan jalan keluar
dari masalah-masalah yang ku hadapi. Dan entah menggunakan mantra apa, pelukan
ibu selalu mampu menenagkan perasaan. Jangankan peluknya, melihat senyum ibu
atau dekat dengannya pun sudah sangat-sangat banyak memberikan dorongan dan
support.
Selagi masih bisa, berkelanalah yang jauh, tapi tetap jangan
lupa pulang ya. Beberapa hal/orang menunggu hadirmu. Ku doakan ‘rumah’ tempatmu
‘pulang’ selalu ramah. Semoga selalu baik-baik saja.~
Biwara Nala Seta
(2023) 27’02
0 Komentar