Bagaimana aku memulai menulis?
Menulis memiliki tujuan dan kepentingan yang beragam,
beberapa menjadikan menulis sebagai edukasi, ada juga yang menjadikan menulis
sebagai bahan komersil, selain itu menulis juga bisa digunakan sebagai hiburan,
namun pada kesempatan kali ini aku tidak akan membahas secara detail tentang
tujuan dari menulis.
Jika kamu ingin belajar tentang dunia kepenulisan, ingin
memulai menulis, ingin bergelut dengan tulisan, ingin mendalami kesastraan,
saranku silahkan baca buku tips/tata cara menulis yang baik dan benar yang
ditulis oleh penulis-penulis profesional. Namun jika kamu hanya ingin melihat
atau membaca tentang “menulis” dari sudut pandangku, kamu bisa membaca sedikit
tulisan ini.
Mari kita mulai pembahasannya.
Aku bukanlah seorang penulis yang ahli dalam semua
kepenulisan, aku memilih menulis sebagai saranaku mengungkapkan sebuah perasaan
ataupun keresahan yang aku alami maka dari itu aku lebih condong untuk menulis
puisi, sajak, dan sejenisnya. *(Selanjutnya
akan ku ceritakan tentang bagaimana caraku berkenalan dengan puisi)
Jadi, bagaimana caraku memulai menulis?
Pertama, aku selalu meyakini bahwa untuk memulai menulis maka
aku harus menulis. Gimana baru awal sudah bingung? Apa kamu berfikiran bahwa anak
TK juga tau kalo mau nulis ya harus nulis, iya tepat sekali kamu benar jika
memang berfikir begitu.
Faktanya memang sesederhana itu, kalo kamu ingin menulis ya
menulislah. Gini deh, misalnya hari ini kamu berencana ingin menulis puisi,
cerpen, novel, dan sebagainya, nah kamu bisa memulai semuanya dengan menulis,
bebas entah mau langsung terkonsep atau gambaran semata atau mungkin hanya
corat-coret sederhana. Ya kalo kamu ingin menulis tapi kamu memulai dengan
berandai-andai atau kebanyakan melamun bisa-bisa 1 jam 2 jam bisa kamu lewati
begitu saja tanpa pernah memulai menulis. Nah, urusan nanti tulisanmu belum
rapi atau acak-acakan kamu bisa menyempurnakan setelah kamu sudah menulis, yang
penting kamu sudah memiliki gambaran atau garis besar tentang menulis. Jadi,
jika kamu ingin menulis maka lebih baik untuk menyegerakan memulai menulis.
Kedua, aku sering memulai menulis dengan membuat dorongan menulis,
dalam hal ini yang ku maskud ialah sebuah minuman. Kalian yang sudah membaca
bukuku atau sedikit tulisanku pasti sering kali menjumpai nuansa kopi dalam
puisi/tulisanku.
Kopi memang selalu kupilih sebagai minuman yang menemaniku
menulis, selain itu kopi sering kali memberikan dorongan untukku mencari inspirasi.
Tak jarang saat aku nulis aku menemui kebuntuan, nah saat itu biasanya aku
berhenti sejenak terus memikirkan kata yang hendak ditulis sambil “sruputttt” meminum kopi.
Nah, selanjutnya hal yang sering aku lakukan ketika menulis
adalah dengan cara… lanjut part 2, hehe.
(Biwara Nala Seta)
0 Komentar