"Organisme organisme rindu"
Pada tegukkan kopi terakhirku,
Terlukis sebuah harap dan cita,
Moga manis sapa senyummu,
Adalah awal kisah indah bagi kita.
Tetkala fajar tiba, ada yang datang menggelitik sanubari,
Puisi yang ku tulis mewakili hati menanyakan, bagaimana
kabarmu hari ini, Bidadari?
Di setiap hariku,
Aku selalu memikirkan indah senyummu,
Menumbuhkan organisme rindu,
Hingga membuatnya menjadi dokumentasi pengisi dinding
hatiku.
Hingga senja datang,
Kemudian berganti dengan indah gelap malam,
Aku masih tetap merindumu,
Melafalkan doa di setiap sujudku,
Walau masih rentah nan rapuh.
Dan meskipun kau tak mendengarnya,
Aku percaya, semesta pun menyetujui doaku.
Di rantai cinta,
Di gelangi bahagia,
Aku enggan kembali,
Biarkan saja terjebak di sini,
Di persinggahan rindu pada nyamanku,
Yang tersemat kalimat kalimat doa di dalamnya.
Bii
18/02/2020
(foto : pexels-manuela-adler-953129)
0 Komentar