Rencana Semesta



"Rencana Semesta"

 

Sampai malam ini, aku berterimakasih pada tuhan;

Tentang aku.., ah bukan, tepatnya tentang kita yang pada akhrinya menyudahi semua;

Bukan berarti aku tak ingin bertahan denganmu,

hanya saja sekarang aku sadar,

kamu adalah seorang dengan keahlian mengubah cinta menjadi air mata.

Memang benar yang dikatakan orang orang,

bahwa patah hati sebelum parah adalah cara tuhan menyelamatkanmu dari orang yang salah.

 

Hari ini hujan turun,

tepat satu minggu setelah kau memutuskan untuk tak singgah lagi.

Aku tak sengaja melihat unggahan instastorymu,

dengan bangga, kau memamerkan tanganmu dan tanganya yang berbalut gelang yang sama.

Apakah diantara kita, hanya aku yang terluka?

Entahlah, namun sebagai seorang laki laki yang sudah beranjak dewasa,

aku mencoba menahan air mata,

lagian dariku sudah tak ada air mata yang tersisa,

karna sejak dulu aku sudah terlampau sering menangisimu.

 

Dan, kau menceritakan semua kisahmu pada orang orang di dekatmu,

parahnya, kau menjadikanmu sebagai orang yang paling terluka di antara kita,

nyatanya aku lah yang selama ini menanggung semua sakitnya,

menelannya hingga memuntahkan semuanya pun kau tak peduli;

yah sudahlah, semua sudah selesai,

aku hanya ingin berterima kasih perihal kita yang pernah melangkah bersama,

walaupun semua itu berakhir dengan kepedihan,

setidaknya itu akan menjadi sebuah lukisan kehidupan.

 

Terkadang takdir memang menjadi hal yang menyakitkan,

namun tak ada yang bisa di salahkan,

mungkin semua itu yang semesta rencanakan,

aku memang harus bisa menjalani tanpa keluhan.

 

Biwa

2/10’21

 



(foto : carlos-delgado-Z9gPprMvzso-unsplash)

Posting Komentar

0 Komentar