Masih adakah namamu di langit semestaku?
Aku berdiri ditengah hujan
Ku pejamkan mataku
Dan membirakan hujan mencumbui tubuhku.
Ku langitkan wajahku
Dan mulai mencari namamu diantara jutaan rintik hujan.
Lima menit pertama aku masih terbiasa
Lima belas menit setelahnya aku mulai merasakan hujan-
yang semakin ganas mencumbuiku
Lima puluh menit selanjutnya tubuhku sudah mati rasa
Langit tak kunjung menampilkan namamu
Yang ada hanyalah kehampaan
Suram
Dingin
Sesak
Serta kesendirian yang menjadi puncak penderitaan
Dari hujan yang sudah pamit
Hingga berganti senja yang kini lahir bagai primadona
Dan aku masih saja tak menemukanmu dilangit semestaku.
2022/29’05 – 16.33
Ponggalan, Umbulharjo, Jogjakarta.
0 Komentar