Wahai nona!
Wahai nona, berhentilah sejenak, aku ingin bertanya sebentar.
Sebenarnya kemanakah kita akan berjalan? Bukankah perjalanan tanpa tujuan itu
melelahkan? Kau juga pasti tau, perjalanan tanpa perasaan juga terlampau
membingungkan. Jadi, sebenarnya kita ini apa?
Mendeklarasikan diri sebagai pasanganmu adalah hal bodoh,
bagaimana tidak, masing-masing dari kita sudah memiliki pasangan. Lalu apakah cukup
menganggapmu sebagai teman? ah tidak, kita terlalu dekat untuk sekedar menjadi
teman. Jadi, sebenarnya kita ini apa?
Wahai nona, jawablah, harus apa aku kedepannya? Haruskah
aku melupakanmu? Mengikhlaskanmu? Tetap menjadi teman baikmu? Atau bagaimana? Jawablah
nona, kenapa kamu hanya diam?
Tak salah lagi, kamu memang bukan jawaban atas segala
tanyaku, kamu juga bukan jawaban dari doa-doa yang ku panjatkan. Terima kasih
nona.
(2022) 23/06
Sepanjang jalan Giwangan-Kota Gedhe, Jogjakarta.
0 Komentar